Kegiatan-kegiatan sepele ini ternyata memberikan efek positif bagi kinerja otak kita. Ingin tahu lebih banyak? Simak penjelasan berikut.

Menurut Janne Piiroinen dari Bit of News, mencari jalan keluar saat kesasar merupakan cara yang bagus untuk memetakan dunia. Aktivitas ini dapat melatih kecerdasan spasial.

Menurut Matt Walker, dosen psikologi dan peneliti di leep and Neuroimaging Laboratory kepada Daily Good, tidur sebelum dan sesudah belajar berperan penting dalam penyerapan informasi. Sebab saat tidur, otak akan memproses dan memperkuat memori yang dipelajari sebelumnya

Dansa dan menari bisa menurunkan risiko dementia (penurunan daya ingat karena faktor usia) sebanyak 76 persen. Padahal membaca dan bermain scrabble saja cuma bisa menurunkan risiko dementia sebanyak 50 persen.

Jesse Prinz, dosen filsafat di City University of New York Graduate Center menyatakan bahwa corat-coret merupakan bentuk latihan yang cocok untuk pembelajaran secara oral. Sambil mencoret-coret, pikiran akan terfokus untuk mendengarkan informasi yang diberikan secara verbal dengan lebih efektif.

Tetapi harap diingat, lamunan yang bermanfaat untuk otak dan tubuh adalah lamunan yang bersifat positif. Kalau yang kamu lamunkan adalah pikiran-pikiran negatif, bukan manfaat, tetapi justru efek negatif yang kamu dapatkan.

Dalam penelitian itu sekelompok orang dibagi menjadi dua bagian. Kelompok yang pertama diminta menonton video komedi, sementara kelompok kedua tidak. Selanjutnya mereka semua diminta untuk menyelesaikan soal-soal asosiasi semantik, jenis pertanyaan yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.
Hasilnya mereka yang menonton video lucu bisa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan jauh lebih baik.

Video game juga melatih kemampuan kita untuk mengambil keputusan secara tepat di masa-masa krisis atau sulit. Pilih deh game-game yang mengandung unsur strategi seperti StarCraft.

No comments yet... Be the first to leave a reply!